Translate

21 October 2014

Selamat ya pak Jokowi...! pak JK..!

     Aneh dan mengharukan menonton rakyat Indonesia meng-elu-elukan Presiden baru Indonesia Joko Widodo. Bahkan hingga malam hari dari luar pagar Istana kepresidenan ribuan masyarakat melambai-lambaikan tangan, yang membuat sang Presiden baru tak kuasa untuk tidak datang dan menyalami sebagian dari mereka dari balik jeruji pagar.
Sebuah pemandangan menggetarkan.

     Konser 3 jari di monas, syukuran di Solo, kirab di Jogja, pelepasan lampion di Surabaya, potong tumpeng di Sidoarjo, perayaan di Makasar, dll. Bersama ribuan lampion yang diterbangkan di berbagai daerah, setidaknya membuktikan suatu hal.




    "...Selamat pak Jokowi bersama pak JK anda telah menjadi presiden & wapres kami yang ke-7, ucapan selamat ini lebih terutama karena anda ternyata sangat dicintai oleh rakyat, yang tentu saja ini menjadi beban dari harapan yang luar biasa bagi anda."
He he he.. ada yang unik, ini nyata.. Sepanjang hari saya memantau acara pelantikan dan syukuran dari layar kaca hanya satu anomali menggelikan yang saya lihat, yaitu sekitar jam 4 sore saluran RCTI menyiarkan bahwa kerumunan di monas dan di sepanjang perjalanan Presiden dan Wakil Presiden menuju Istana adalah sebagai suatu bentuk pencitraan oleh para pendukung Jokowi... come on, wake up lay (alay)..  emang pencitraan untuk apa? Hi hi hi menggelikan(tampang redakturnya seperti apaya? jadi penasaran). Setelah itu siaran disusul dan diperkuat dengan hasil wawancara beberapa ABG yang habis main futsal (ini nampak karena seragam yang dikenakan sama dan sebanyak lima orang yang diwawancarai satu persatu).  Tapi belakangan saya maklum, karena tv ini cuma terbiasa profesional menyiarkan resepsi artis.



Selamat untuk Pak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla atas terpilih dan dilantiknya sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019. Tetap merakyat, jangan abaikan kami.

 

No comments: